Freitag, 4. Juni 2010
Doppel-Kopf
Sekitar pukul tujuh tigapuluh malam, dua anggota tim Doppel-Kopf tiba. Seorang lainnya telah menunggu dengan rasa lapar yang menyarang sejak tigapuluh menit lalu. Saya mengamati bagaimana wajah ceria kedua tamu itu saat tiba. Seorang diantaranya langsung menghampiri saya dan langsung menanyakan kabar.
Wie geht es dir? Sambil dia menyalami saya. Saya langsung diserang berbagai pertanyaan mulai dari kerjaan sampai hal lainnya. Bukan hal baru tentunya untuk harus menanggapi, tetapi karena lama saya tidak pernah ikut reunian seperti ini, jadi wajar kalau kemarin saya diwawancara. Berusaha menghindar pertanyaan susulan, sayapun menghampiri tamu berikutnya dan kami pun terlibat diskusi awal dalam kelompok kecil yang berjumlah empat orang.
Makan malam pun dimulai. Bratwurst, Karfoffeln dan junge Erbsen mit Möhrchen sebagai Menü malam itu. Gelas dan berbagai minuman disediakan di meja lain. Separuh meja berjajal berbacam bir jerman. Beberapa tamu yang datang juga membawa sendiri bir jenis lain. tetapi tidak selalu bir. Kadang mereka membawa Wein, tergantung Menü yang disediakan saat itu. Biasanya semuanya sudah diberitahu soal Menü sebelumnya.
Selang beberapa waktu kemudian, datang tamu berikutnya, seorang teman yang berprofesi sebagai wartawan salah satu media elektronik ternama disini. Bertemua dengan dia, kita sangat informatif. Tetapi profesi yang selalu haus berita, membuat kami mengerti kalau dia terlambat. Di Jerman bukan suatu masalah kalau kita makan duluan. Karena semuanya harus tepat waktu, maka siapa yang terlambat harus menerima konsekuensinya. Untungnya teman wartawan itu masih sempat mendapatkan makan. Dia menceritakan perdebatan yang seru dikantor redaksinya terkait pernyataan kanzelir Angela Merkel kemarin. Jika ada berita seperti itu, yang lain langsung menanggapi. Tetapi mereka selalu tahu, kapan memulai permainan malam itu. Doppel-Kopf adalah suatu permainan kartu yang serupa dengan Kartu As tetapi dengan aturan yang sedikit berbeda dari di Indonesia.
Sebulan sekali adalah jadwal permainan Doppel-Kopf. Tempatnya dirumah salah satu pemain dan dilakukan secara bergantian dengan jamuan makan malam disediakan oleh tuan rumah. Latar belakang kami yang berbeda membuat setiap debat dalam tiap kesempatan selalu menarik untuk diikuti. Jika ada gempa di Indonesia, pasti semuanya akan tertarik untuk bahasnya bersama saya, seakan-saya mengikuti semua perkembangan di Indonesia. Awalnya membosankan bagi saya, tetapi jika mendengar pemikiran yang salah tentang Indonesia, timbul dengan sendirinya nasionalisme. Atau berbagai pertanyan kritis yang mengharuskan saya harus cukup informatif untuk tema yang terkini di Indonesia.
Gempa bumi, Bom dan banjir adalah tema yang mutlak saya kuasai karena selalu menarik bagi mereka untuk dibicarakan. Bagi saya hal biasa tetapi tidak bagi teman-teman saya, yang semuanya belum pernah ke Asia, apalagi ke Indonesia.
http://www.trafficzap.com/exchange/index.php?rid=77452
Abonnieren
Kommentare zum Post (Atom)
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen